Populis, Jakarta -
Dosen Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK), Alfons Loemau, merasa yakin kasus Richard Mille telah masuk dalam catatan Ferdy Sambo saat masih aktif menjabat Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri.
Berkas atau laporan masyarakat tentang hal-hal yang tidak sesuai prosedur atau tidak sesuai standar profesi, Provos kan punya data. Provos ini punya atasan, Kadiv Propam. Peran Kadiv Propam sebagai big data berbagai pelanggaran di lingkungan kepolisian itu terdata dengan baik. Ini kapan saja bisa dilempar, itu bisa saja terjadi," kata Alfons dalam keterangannya, Sabtu, (18/2/2023).
Menurut Alfons, adanya indikasi kuat keterkaitan kasus penipuan dan pemerasan dalam perkara Richard Mille dengan upaya Ferdy Sambo membuka kartu truf kepolisian.
Sebab pihak yang memimpin rekonstruksi perkara pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) diduga adalah pihak yang disebut dalam kasus Richard Mille.
Orang-orang yang menentukan skenario selanjutnya, setelah rekonstruksi dan prarekonstruksi. Orang-orang ini terindikasi, diduga terkait dengan kasus Richard Mille,” kata Alfons.
Ia juga mengatakan, kasus Richard Mille diduga bakal terus dimainkan Ferdy Sambo, apalagi setelah dirinya divonis mati dalam kasus pembunuhan berencana terhadap Brigadir J. Meski demikian, menurut Alfons, Ferdy Sambo akan melihat terlebih dahulu hasil permohonan banding yang telah dijukan.
Kita lihat dari upaya banding ini bagaimana kira-kira nanti memberikan hasil yang sesuai harapan. Menurut saya, pada era diajukan banding ini, dia diam-diam sambil mulai susun langkah-langkah serangan balik. Serangan balik ini akan dimulai apabila banding ini tidak memenuhi harapan," jelas Alfons.
Penulis: Nugroho Dwi Yanto