• Jelajahi

    Copyright © NUSANTARA TOP NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Ungkap Fakta Baru...Soal Kerumitan Kasus Ferdy Sambo, Pengacara Brigadir J.

    , September 15, 2022 WIB
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini




    SuaraSumedang.id - Pengacara keluarga Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak bongkar fakta baru mengenai kasus yang melibatkan eks Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo.


    Kasus pembunuhan berencana Brigadir J alias Yosua Hutabarat hingga kini masih terus bergulir.

    Terlebih, mencuat dugaan adanya penembakan ketiga terhadap Brigadir J yang diungkap oleh Komnas HAM.


    Keterangan Komnas HAM mengenai adanya temuan amunisi dari senjata api jenis Luger. Sehingga memicu sejumlah hal baru dalam kasus ini.


    Kamaruddin Simanjuntak menyebut, jika pistol Luger merupakan senjata antik buatan Jerman.

    Menurutnya, pistol Luger ini hanya mungkin dimiliki oleh orang yang cukup lama berkecimpung di persenjataan.


    "Jadi orang-orang yang punya koleksi senjata seperti itu adalah orang yang berlatar belakang bahwa dia sejak dulu sudah menguasai persenjataan," kata Kamaruddin, dikutip dari kanal YouTube Kompas TV, Kamis (15/9/2022).


    Kamaruddin bahkan menduga pemilik dari pistol Luger itu merupakan ayah dari Ferdy Sambo yang merupakan pensiunan Mayor Jenderal.


    "Siapa yang sejak dulu sudah menguasai persenjataan yakni ayahnya Ferdy Sambo. Ayahnya itu kan pensiunan terakhir mayor jenderal. Jadi kemungkinan besar dia bisa mengoleksi senjata-senjata kuno, era-era 1800 sampai 1990," kata dia.


    Oleh karena itu, Kamaruddin pun meminta pelibatan TNI dan PPATK dalam menuntaskan kerumitan pembunuhan berencana Brigadir J.


    "Karena bagaimanapun suka atau tidak mendengarnya, bukan saja memuja-muja angkatan atau TNI, mereka itu terkenal disiplin, dan sportif, kucing aja ditembak oleh jenderal hukumnya tegas, apalagi manusia," kata dia.


    "Beda sama polisi yang suka merekayasa kejadian, artinya tidak semua polisi, sebagian kecil saja. Tapi yang suka merekayasa ini kan dia berada di posisi puncak semua karena sudah biasa menjilat ke Istana, menjilat ke kementerian," kata dia.


    Menurut Kamaruddin, akan berbeda nasib perwira Polri yang tidak pandai menjilat dalam tugasnya. Yang kerjanya baik-baik tidak pandai menjilat, sehingga tidak mendapatkan jabatan yang VIP.


    "Oleh karena itu, ayo dong kalau memang mau membebaskan polisi dari tangan mafia. Ayo dong kita tolong polisi ini, karena sangat banyak polisi yang baik-baik," kata dia.


    Sumber:DepokSuara

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Agama

    +