Newsacehtoday.ml, Surabaya - Wakil Gubernur Jawa Timur (Wagub Jatim) Saifullah Yusuf alias Gus Ipul menyebut ada setidaknya 150 warga negara (WN) China di Jawa Timur yang diduga over stay. Gus Ipul menyebut para WN China itu dicari karena diduga melanggar izin karena masa berlaku visa liburannya sudah hangus.
"Menurut data dari keimigrasian, ada sekitar 150 sampai 200 orang warga negara China masuk ke Surabaya menggunakan visa kunjungan wisata," kata Gus Ipul kepada wartawan di Surabaya, Selasa (13/12/2016).
Intip: Wajah Pelaku Penikam Tujuh Pelajar SD Yang Tewas Diamuk Massa
Gus Ipul menyebut tim pengawasan orang asing (tim pora) Jawa Timur terus menyelidiki keberadaan warga negara China yang masuk ke Jawa Timur melalui Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, tersebut.
masukkan script iklan disini
Gul Ipul mengaku mendapat informasi tersebut saat dua minggu lalu mengadakan rapat dengan Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Timur. Dari rapat tersebut, didapat informasi bahwa sekitar 150-200 orang warga negara China yang masuk melalui Bandara Internasional Juanda.
"Jumlah itu yang lewat Juanda. Kalau masuk ke Surabaya melalui kereta api dari Jakarta belum diketahui. Yang bisa diketahui kan melalui bandar udara," tuturnya.
Dari data keimigrasian, Gus Ipul mengatakan tren pelanggaran keimigrasian warga negara asing pada tahun ini mengalami signifikan dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya mencapai sekitar 15-20 orang. Mereka sudah dideportasi dan 2 di antaranya berurusan dengan hukum. Sedangkan tahun ini yang diduga melanggar keimigrasian sekitar 150-200 orang.
"Jumlah itu yang lewat Juanda. Kalau masuk ke Surabaya melalui kereta api dari Jakarta belum diketahui. Yang bisa diketahui kan melalui bandar udara," tuturnya.
Dari data keimigrasian, Gus Ipul mengatakan tren pelanggaran keimigrasian warga negara asing pada tahun ini mengalami signifikan dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya mencapai sekitar 15-20 orang. Mereka sudah dideportasi dan 2 di antaranya berurusan dengan hukum. Sedangkan tahun ini yang diduga melanggar keimigrasian sekitar 150-200 orang.
sumber: detik.com
