• Jelajahi

    Copyright © NUSANTARA TOP NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Setelah Kasus Sabu & Korupsi, Kini Kasus Porno Menjerat Kader Demokrat, AHY Makin Puyeng

    , Januari 21, 2023 WIB
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini


    Kader Demokrat bisa dibilang kader partai yang paling bebal dibandingkan kader partai yang lain.


    Kenapa demikian?


    Sebagai contoh partai tersebut memboomingkan slogan 'katakan tidak pada korupsi'. Tapi apa yang dilakukan oleh kadernya? Malah korupsi berjamaah.


    Bahkan ada yang sampai meninggal saat masih berstatus sebagai napi koruptor saking banyaknya kader Demokrat yang korupsi yakni Sutan Bhatoegana.


    Si Sutan ini awalnya menjabat sebagai Ketua DPP Partai Demokrat. Ia disebut oleh KPK menerima gratifikasi terkait pembahasan APBN-P di Kementerian ESDM.


    Kemudian ini yang Lucu. Jelas-jelas Partai Demokrat itu ditinggalkan oleh pemilihnya lantaran kadernya banyak yang korupsi, dan AHY pengen jadi Cawapres supaya bisa menyelamatkan partai dengan jalan mendapatkan coattail effect. Eh masih saja ada kadernya yang melakukan hal tercelah tersebut.


    Seperti yang dilakukan oleh eks Bupati Penajem Paser Utara (PPU) Abdul Gafur Masud, malah menerima suap terkait pengadaan barang dan jasa serta perizinan di Kabupaten PPU tahun 2021-2022.


    Tidak pelak, ia pun dicyduk KPK.


    Mirisnya, korupsi yang dilakukan oleh anak buah AHY itu juga melibatkan beberapa pejabat lain. Seperti Plt Sekda PPU Mulyadi, Kepala Dinas PU PPU Edi Hasmoro, Kepala Dinas Pendidikan PPU Jusman dan ada juga Bendahara DPC Partai Demokrat Balikpapan Nur Afifah Balqis.


    Nur Afifah Balqis ini yang patut disayangkan. Pasalnya usianya masih muda banget yakni 24 tahun. Masih lajang pula alias belum menikah, sudah harus meringkuk di ruang tahanan. Ia pun divonis 4 tahun 6 bulan penjara oleh Majelis Hakim Tipikor.


    Gak kebayang kalau Nur Afifah keluar dari penjara nanti. Apakah masih ada pria lajang yang mau sama dia atau tidak. Pasalnya kalau orang terutama perempuan sudah menyandang status sebagai eks napi, namanya sudah jelek.


    Jadi fiks,pada intinya ada dua kader Partai Demokrat yang dicyduk KPK karena korupsi di PPU itu.


    Nah, belum selesai dengan kasus Abdul Gafur Masud dan Nur Afifah Balqis, Gubernur Papua Lukas Enembe yang berulah. Ia juga korupsi namun tidak mau bertanggung jawab.


    Supaya tidak dicyduk KPK, Ketua DPD Partai Demokrat Papua yang baru saja dicopot tersebut mengerahkan massa untuk berjaga di rumahnya. Hingga KPK terpaksa menunda penangkapan.


    Baru pada 10 Januari 2020 lalu Lukas berhasil ditangkap. Setelah massa yang berjaga di rumahnya semakin berkurang.


    Celakanya, bertepatan dengan hari penangkapan Lukas, ada juga kader Partai Demokrat lain yang juga ditangkap. Dia adalah Wakil Ketua DPRD Solok Lucky Effendi.


    Si Lucky ini diketahui merupakan pemakai Narkoba jenis sabu.


    Memang kalau diperhatikan orang di dunia ini agak unik. Ada yang berjuang mati-matian supaya terpilih menjadi gubernur dan bercita-cita membangun daerahnya, tidak terpilih. Ada yang sudah jadi gubernur malah dia sia-siakan jabatannya dengan memperkaya diri sendiri. Ada yang berusaha berkali-kali supaya terpilih sebagai anggota DPRD, gagal. Namun ada juga orang yang sudah jadi Wakil Ketua DPRD malah menyia-nyiakan jabatannya itu dengan mengonsumsi Narkoba.


    Semakin unik lagi ketika kedua orang yang menyia-nyiakan jabatan itu adalah kader Partai Demokrat.


    Belum selesai dengan kasus korupsi dan sabu, sekarang ada lagi kader Demokrat yang bikin malu.


    Jadi baru-baru ini video porno Ketua DPRD PPU Syahruddin M Noor menjadi bahan perbincangan warganet. Pasalnya kader Partai Demokrat itu tidak terima videonya tersebar luas di dunia maya, hingga Syahruddin melaporkan pelaku yang juga mantan teman kencannya ke polisi.


    Kasus ini memang sudah cukup lama dan terkesan ditutup-tutupi. Meskipun pada akhirnya menjadi viral juga.


    Video tidak pantas tersebut mulai tersebar pada Juni 2022 silam. Di bulan yang sama Syahruddin melaporkan pelaku yang juga mahasiswi itu ke polisi. Baru pada September 2022 pelaku ditangkap.


    Agak Lucu memang, pelapor kan adalah pemeran utama dalam video itu tapi malah tidak diproses hukum. Kalau merujuk ke kasus Ariel sih, si Syahruddin ini sebenarnya layak ditetapkan sebagai tersangka. Karena meskipun tidak ada yang melaporkannya, vokalis NOAH itu masih dijadikan sebagai tersangka juga kok.


    Hingga pada Jumat (20/1) kemarin, anak buah AHY itu dilaporkan ke polisi terkait kasus pornografi.


    Ada-ada saja kelakuan kader Partai Demokrat yang muaranya berdampak pada AHY juga. Bikin kepala putra SBY itu semakin puyeng.


    Karena kader Demokrat tidak berkasus saja, sulit bagi PKS dan NasDem menerima dia sebagai Cawapres Anies. Harap maklum politisi digoreng dadakan tiga lima rebuan. Apalagi sekarang ada kader Demokrat yang terlibat kasus parnografi.


    Pupus sudah harapan untuk menjadi RI-2.


    sumber : seword.com

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Agama

    +