• Jelajahi

    Copyright © NUSANTARA TOP NEWS
    Best Viral Premium Blogger Templates

    Iklan

    Ambyarr! Dikerjain PKS, Demokrat Meradang, NasDem Ngambek!

    , Januari 28, 2023 WIB
    masukkan script iklan disini
    masukkan script iklan disini



    Presiden Jokowi menyebut satu kata yang sangat tepat, untuk melukiskan kelakuan elit politik yang gak bener. Yaitu “sembrono”. Kata ini sangat tepat menggambarkan kondisi yang dialami oleh partai NasDem. Ada aksi dan reaksi, ada sebab dan akibat yang diperbuat dan ditanggung oleh partai NasDem.


    Saking nafsunya ingin berkuasa, NasDem sok mendeklarasikan bakal capres duluan. Demi untuk mendongkrak suara partai. Sudah gitu yang dideklarasikan adalah Anies Baswedan. Antitesis dari Presiden Jokowi. Soal antitesis ini kenyataan ya. Tak terbantahkan. Namun NasDem selalu berusaha untuk membantahnya, sampai mau-maunya membual bahwa kalau Anies tidak berkomitmen untuk melanjutkan program Presiden Jokowi, maka partai NasDem tidak jadi mendukung Anies sebagai bakal capres.


    Siapa yang bisa percaya dengan bualan ini? Anies ketika jadi gubernur saja, yang harusnya nurut sama Presiden Jokowi, kelakuannya sudah mencerminkan sikap yang antitesis terhadap Presiden Jokowi. Diminta ngeruk kali saja nggak dikerjain, sampai akhirnya diperintahkan pengadilan. Anies juga memberikan tempat di Balai Kota buat pihak-pihak yang tidak setuju dengan pemindahan Ibu Kota Negara. Seakan meminjam mulut mereka untuk mengutarakan ketidaksetujuannya sendiri. Dan banyak lagi contoh-contoh kelakuan Anies yang berlawanan dengan arahan dan aturan. Kayak gini dibilang “the best” oleh NasDem?


    Bualan NasDem makin nampak, dengan rencana pembentukan koalisi yang diberi nama Koalisi Perubahan, bersama partai-partai oposisi, yakni PKS dan Demokrat. Nama koalisinya saja “Perubahan”, artinya mau merubah yang ada sekarang ini kan? Merubah semua hasil kerja keras Presiden Jokowi, yang telah sukses membawa negara dan bangsa ini melewati pandemi dan berbagai krisis lain. Yang sudah membangun banyak infrastruktur hingga ke pelosok-pelosok Indonesia. Yang dicintai rakyat. Baik NasDem maupun Anies tidak pernah menjelaskan secara rinci soal perubahan yang mau mereka usung. Mungkin takut juga kalau mau bilang terang-terangan. Takut ketahuan kedoknya ya?


    Koalisi ini sampai sekarang enggak jadi-jadi. Yang katanya mau deklarasi Anies capres pada bulan November tahun lalu, bersamaan dengan Hari Pahlawan, enggak jadi. Yang katanya sering meeting bersama, hasilnya juga belum ada. Rata-rata para pengamat politik dan media menyimpulkan bahwa kesulitan bersumber pada soal penentuan siapa cawapres pendamping Anies.


    Anies sendiri sudah menentukan kriterianya. Partai Demokrat mengajukan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY). PKS mengajukan Ahmad Heryawan (Aher). Namun tidak ada satu pun yang dinyatakan Anies sesuai dengan kriteria dari Anies itu. NasDem nampaknya juga tidak mau memilih cawapres dari kedua partai itu. NasDem terus saja merekomendasikan beberapa nama dari luar partai, seperti Jenderal Andika Perkasa, hingga Luhut Binsar Panjaitan. Yang tentu saja, sempat bikin Demokrat meradang. Karena Demokrat kan keukeuh tetap mengajukan AHY. Sedangkan PKS, ya walaupun dengan kata-kata yang lebih halus, sebenarnya juga sama, tetap mengajukan Aher.


    Demokrat lebih blak-blakan. Sebuah video yang isinya AHY bicara blak-blakan soal koalisi, dirilis pada tanggal 20 Januari lalu di youtube. AHY blak-blakan menabur ancaman ke arah NasDem dan Anies. AHY mengingatkan bahwa tidak ada satupun di antara partai-partai itu yang bisa berdiri sendiri. Jika satu partai mundur, dan hanya tinggal 2 partai saja, maka koalisi nggak jalan. Anies juga nggak akan jalan atau gagal maju nyapres.


    Dengan gaya PKS yang halus, NasDem pun mengira, PKS bakal membantu untuk mendesak Demokrat untuk segera mewujudkan Koalisi Perubahan. Karena NasDem sendiri mulai tidak sabar menunggu terbentuknya koalisi. Beberapa hari lalu, salah satu petinggi NasDem, Ahmad Ali menyuarakan keinginan NasDem ini. Maunya partai-partai lain menyatakan dukungan terhadap pencapresan Anies, ketimbang memilih dulu siapa yang jadi bakal cawapres Anies. Ahmad Ali menyampaikan, walaupun sudah ada diskusi yang intens antara NasDem, Demokrat, PKS, tapi sejauh ini pihaknya belum pernah mendengar pernyataan mereka secara terbuka tentang dukungan terhadap Anies. Ini ngomongnya sama awak media lho. Pertanda NasDem ini sudah dalam tahap desperate atau hampir putus harapan gitu ya kelamaan menunggu koalisi terbentuk.


    Nah, kondisi NasDem yang desperate ini kemudian dimanfaatkan oleh PKS. PKS gitu lho. PKS kan selama ini terlihat seperti partai yang pasrah saja, dibanding dengan Demokrat yang terlihat superior. Seakan PKS ini gak ada nilai lebihnya gitu ya. Jadi saya menduga PKS mau unjuk gigi dengan cara ngerjain NasDem dan Demokrat. Ya salahnya NasDem kok percaya aja sama PKS, padahal kan sebelumnya sudah punya pengalaman panjang berseberangan dengan PKS.


    Sekitar pertengahan Januari lalu, partai NasDem, kembali mengajukan kandidat cawapres buat Anies. Ketua DPP Partai NasDem, Effendy Choirie menyatakan bahwa sosok dari kalangan NU patut dipertimbangkan sebagai cawapres Anies. Effendy menyebut beberapa nama seperti Khofifah Indar Parawansa, Sekjen PBNU Gus Ipul, Yenny Wahid dan Wakil Gubernur Jateng Taj Yasin Maimoen.


    Nah… mulai nih PKS ngerjain NasDem dan Demokrat. Dengan menyebut bahwa PKS menyetujui jika Anies dipasangkan dengan Khofifah. Menurut juru bicara PKS, Ahmad Mabruri, pasangan Anies - Khofifah sangat cocok. Mewakili segmen emak-emak, mewakili kaum Nahdiyin, mewakili orang Jawa, dan mewakili orang terpelajar. Mabruri juga menyebut bahwa PKS tidak mempermasalahkan jika cawapres yang dipilih Anies bukan dari internal partai yang berkoalisi. Yang penting semua partai bisa sepakat, katanya.


    NasDem seneng dong. Artinya PKS memihak NasDem untuk segera mendesak Demokrat. NasDem kemudian makin menegaskan pemilihan Khofifah sebagai pasangan Anies. Waketum Partai NasDem, Ahmad Ali menyebutkan bahwa Khofifah cocok jadi cawapres karena memiliki basis massa yang cukup besar. Dan Ali juga kembali menyindir soal tidak adanya deklarasi partai-partai lain tentang pencapresan Anies.


    Apa kata Demokrat soal Khofifah ini? Ya jelas tetap keukeuh mengajukan AHY dong. Sampai 2 petinggi Demokrat menyatakan hal serupa di media. Bahwa elektabilitas AHY lebih baik ketimbang Khofifah. Dan bahwa Demokrat merasa rugi jika posisi cawapres diserahkan pada orang lain yang belum tentu ada jaminan menang. Katanya survei dari lembaga yang kredibel sudah melaporkan bahwa jika Koalisi Perubahan mengusung pasangan Anies - AHY, maka peluang menangnya lebih jelas. Intinya Demokrat akan berjuang sekuat tenaga supaya AHY diberi kesempatan mendampingi Anies agar Koalisi Perubahan dapat memenangkan Pemilu 2024, gitu katanya. Ya iya lah. Mana mau Demokrat mengganti AHY dengan Khofifah, masa Ketum dikalahkan kader sendiri? Malu dong hehehe…


    Lagi seneng-senengnya NasDem, bertiup kabar yang bikin kuping panas. Yakni adanya selentingan bahwa PKS malah merapat ke koalisi Gerindra-PKB. Berita besar ini. Bahkan diamplifikasi oleh Fadli Zon lewat akun media sosialnya. Akun Twitter Fadli Zon itu followers-nya mencapai 1,8 juta netizen. Fadli Zon mencuitkan berita soal isu bergabungnya PKS ke koalisi Gerindra-PKB, yang disebut Fadli Zon semakin bagus. Sementara di berita media, Ketum Gerindra, Prabowo memperlihatkan sikap yang terbuka, menyebut bahwa mereka berkomunikasi dengan semua partai, di mana Gerindra menganggap semua partai adalah sahabat. Ini ditambah dengan sejarah panjang kerja sama PKS dan Gerindra.


    Waduuuhhh…. Gimana NasDem gak jantungan mendengar berita ini? Bagai petir menyambar di siang bolong dong ya. Masalahnya, tanpa PKS, koalisi nggak akan jadi dan bisa mengusung capres/cawapres. Padahal, dalam waktu bersamaan, NasDem baru saja balas menggertak Demokrat. Waketum Partai NasDem, Ahmad Ali menyebut jika Demokrat tetap mengunci AHY untuk menjadi cawapres Anies, maka Koalisi Perubahan tidak bakal terwujud. Bahkan Ali mempertanyakan, jika tidak berpasangan dengan AHY, apakah Demokrat mau tetap mendukung Anies?


    Gertakan NasDem pun bersambung. Mungkin sudah kadung kesel banget sama PKS dan Demokrat. NasDem akhirnya menyebut bahwa jika kemudian koalisi dengan PKS dan Demokrat terhambat, dengan persyaratan yang tidak mungkin dipenuhi NasDem, tentunya NasDem harus punya alternatif-alternatif lain. Sambil melempar lagi desakan agar partai-partai lain meresmikan dukungannya terhadap pencapresan Anies.


    Ancaman dan desakan NasDem ternyata bisa bikin AHY agak menyerah. AHY menyatakan akan menyerahkan keputusan bakal cawapres kepada Anies. Bahkan AHY juga mengusulkan pembentukan Sekretariat Perubahan. Semacam sekretariat bersama, sama dengan yang sudah dibentuk oleh Gerindra dan PKB pada hari Senin lalu (23/01) ya. Usulan pembentukan sekretariat oleh AHY ini kemudian dilanjutkan dengan resminya Demokrat menyatakan dukungan terhadap bakal capres Anies Baswedan.


    Ternyata Demokrat takut juga ya ditinggal sama NasDem hehehe… Awalnya sok ngancem, akhirnya nyerah sendiri hehehe… Iya lah, mau koalisi sama siapa lagi? Apalagi dengan membawa AHY sebagai capres atau cawapres. Emang laku di partai-partai lain? Di koalisi sendiri saja nggak laku-laku.


    Apakah NasDem bisa dirayu oleh AHY dan PKS? Ternyata NasDem masih ngambek hehehe… Buktinya, di hari yang sama AHY mengusulkan pembentukan sekretariat bersama, eehhh para elit NasDem malah menyambangi sekretariat bersama koalisi Gerindra-PKB. NasDem tentu saja disambut hangat oleh Gerindra dan PKB. NasDem tidak menjelaskan ke media, maksud kedatangan mereka ke sana. Sok rahasia gitu deh. Saya kira ini sebagian juga untuk menggertak PKS dan Demokrat. Bahwa NasDem ini dengan gampang bisa gabung ke tempat lain gitu loh.


    Koalisi kok isinya gertak-gertakan dan ancam-ancaman hehehe… Iya NasDem memang bisa fleksibel gabung ke mana saja. Yang tidak fleksibel itu Anies sendiri. Yang terancam gagal nyapres jika koalisi NasDem-PKS-Demokrat gagal terbentuk. Sama saja dengan AHY, emang ada partai lain yang mau mengusung Anies? Kura-kura emang juara!


    SUMBER : SEWORD.COM

    Komentar

    Tampilkan

    Terkini

    Agama

    +