masukkan script iklan disini
SuaraTasikmalaya.id – Ada cerita di mana istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi pernah meminta bayi pada Brigadir J.
Peristiwa tersebut terjadi sekitar satu tahun lalu, dan baru diungkap Bibi Brigadir J,
Roslin Simanjuntak yang curiga.
Bibi Brigadir J mengungkap kecurigaan jika anak 1,5 tahun yang disebut anak Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi adalah bukan darah dagingnya.
Pada satu waktu, sekitar setahun yang lalu, Brigadir J pernah menceritakan jika keluarga Ferdy Sambo ingin memiliki bayi.
Saat itu Brigadir J diminta istri Ferdy Sambo untuk mencarikan bayi agar bisa diadopsi.
Pernyataan bibi Brigadir J ini diungkap lantaran kekesalannya, polisi tidak menahan istri Ferdy Sambo.
Dari sana Bibi Brigadir J menduga jika anak berusia 1,5 tahun itu ada kaitannya dengan cerita Brigadir J jika keluarga Ferdy Sambo ingin mengadopsi anak dari sejak bayi.
Soal bayi untuk diadopsi ini, disebutnya merupakan permintaan langsung dari Putri pada Brigadir J.
Akan tetapi dikatakan Brigadir J, permintaan Putri ini tidak terwujud, lantaran saat itu tidak ada anak bayi untuk diadopsi. Dia mengatakan, Ketika itu yang ada adalah anak kecil usia SD.
Seperti diketahui, sejak kematian Brigadir J terungkap, Roslin Simanjuntak terus bersuara meminta keadilan.
Dia lantas aktif bicara di media untuk membongkar fakta-fakta atas meninggalnya sang keponakan yang sangat dibanggakannya itu.
Bibi Brigadir J mengatakan, keinginan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi hanya diutarakan pada keluarga Brigadir J saja.
Dia mengatakan, saat itu Ferdy Sambo dan Putri hanya ingin bayi dari keluarga Brigadir J untuk diadopsi.
Akan tetapi, saat tahu tentang syarat bayi yang akan diadopsi, keluarga J menyatakan tidak ada.
Saat itu, Brigadir J sendiri kaget lantaran keluarga Ferdy Sambo malah memintanya mencari bayi.
"Minta saat Yosua (Brigadir J) setahun kerja di situ (keluarga Ferdy Sambo). Mak ada nggak bapak ibu (Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi) mau adopsi anak,” kata bibi Brigadir J mengulang pembicaraan bersama mendiang keponakannya itu.
“Bapak (Ferdy Sambo) itu nanya ke saya, kalau ada dari keluarga kita," kata Roslin menirukan pembicaraan bersama Brigadir Yosua, Rabu (7/9/2022).
Mendengar permintaan Brigadir J, saat itu keluarga langsung mencari bayi untuk diadopsi Ferdy Sambo dan Putri.
Ketika itu, pencarian bayi tidak terwujud, lantaran kriteria untuk diadopsi tidak ditemukan, yakni anak yang masih bayi.
"Keluarga nggak ada yang bayi. Karena (Keluarga Ferdy Sambo) maunya yang bayi. Kita adanya yang sudah SD, mereka nggak mau, akhirnya tidak jadi," ujar Bibi Brigadir J.
Lantas Roslin menduga jika alasan Ferdy Sambo dan istri meminta bayi dari keluarga Brigadir J, lantaran tahu jika mendiang keponakannya memiliki sikap baik.
"Mungkin karena dia lihat sifatnya anak kami (Brigadir J) ini baik. Artinya dia kan sudah memahami almarhum (Brigadier J) ini,” ungkapnya.
Kisah itu diceritakan Bibi Brigadir J lantaran tidak menyangka tersangka kasus pembunuhan berencana, masih dibiarkan bebas dengan alasan masih memiliki anak kecil.
Atas kecurigaan itu, Bibi Brigadir J mengungkap jika diduga anak yang dijadikan tameng istri Ferdy Sambo adalah anak angkat.
Dampak pemecatan para dedengkot di tubuh Polri efek dari pembunuhan Brigadir J atas perintah Ferdy Sambo, akhirnya membongkar satu per satu fakta yang sebelumnya terkubur.
Seperti diketahui jika banyak personil Polri ikut terseret dalam obstruction of justice atas perintah Ferdy Sambo.
Setidaknya Mabes Polri melalui pengadilan, telah menetapkan 7 orang sebagai tersangka obstruction of justice atau perintangan dalam pengusutan pembunuhan berencana Brigadir J.
Ada 7 tersangka:
- Irjen Ferdy Sambo
- Brigjen Hendra Kurniawan
- Kombes Agus Nurpatria
- AKBP Arif Rahman
- Kompol Baiquni Wibowo
- Kompol Chuck Putranto
- AKP Irfan Widyanto.