SuaraCianjur.id- Kasus pembunuhan Brigadir J atau Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat mengungkap beberapa fakta yang sebelumnya tak pernah mencuat ke publik.
Bahkan ada kabar yang sebelumnya sempat ramai yang meyebutkan ada hubungan special melibatkan antara suami dari Putri Candrawathi dengan seorang wanita yang disebut ‘Si Cantik’.
Bahkan disebut-sebut kabar itulah yang menjadi satu diantara pemicu atau penyulut, kasus pembunuhan berencanna. Namun ha itu masih belum dapat dipastikan sepenuhnya.
Hingga kini. kuasa hukum Brigadir J, Kamaruddin Simanjuntak masih mempercayai bahwa alasan Brigadir J dibunuh karena telah membocorkan rahasi pribadi Sambo ke Putri Candrawathi.
Kamaruddin baru-baru ini kembali menyampaikan, kalau Brigadir J telah memberitahu kepada Putri soal pernikahan gelap Ferdy Sambo dengan ‘Si Cantik'. Entah siapa orangnya.
"Joshua memberitahu kepada ibunya (Putri Candrawathi soal pernikahan Ferdy Sambo). Karena Ibu Putri itu kan dianggap ibunya," terang Kamaruddin seperti melansir dari tayangan akun Uya Kuya TV, seperti yang dilihat Jumat (16/9/2022).
Kabar pernikahan Ferdy Sambo sama 'Si Cantik' diklaim Kamaruddin telah dilakukan konfirmasi dengan para petinggi Polri.
"Saya konfirmasi ke Kabareskrim, Dirtipidum maupun Dirtipideksus. Katanya (mereka) Membenarkan bahwa mereka telah menikah dan dinikahkan oleh seorang rohaniawan," ungkap Kamaruddin.
Kabar pernikahan tersebut membuat Putri dan Sambo berseteru saat mereka berada di Magelang.
"Pertengkaran itu terjadi tanggal 21 Juni 2022, pertengkarannya antara Ferdy Sambo dan Putri akibat si cantik-cantik itu," kata dia.
Maka dari itu, Kamaruddin pun menyarankan supaya rohaniawan yang telah menikahkan tersebut ditangkap.
"Tangkap rohaniawan itu, kenpa harus menikahkan Perwira Polisi yang sudah menikah. Ferdy Sambo ini telah menikah di luar undang-undang," terang Kamaruddin.
Menurutnya hubungan gelap tersebut, sudah tercium oleh Putri, sejak tanggal 21 Juni 2022 lalu. Kamaruddin juga mengatakan alasan kenapa Sambo dan ‘Si Cantik’ kabarnya melangsungkan pernikahan.
"Mereka ini sudah lama tidak harmonis sehingga ketidakharmonisan itu, dipakai sebagai dalih supaya Ferdy Sambo menikahi yang lain, sehingga rohaniawan mau menikahkan," jelas Kamaruddin.
Kamuruddin seolah yakin, kalau motif pembunuhan sang jenderal terhadap ajudannya itu, karena diduga ada orang ketiga.
"Almarhum diduga sebagai informannya ibu, diancam akan dibunuh karena ancaman itu sangat kencang dari Ferdy Sambo," ungkapnya.
Bharada E pun sebelumnyatelah menungkapkan fakta terbaru jelang penembakan terhadao Brigadir J. yang terjadi di rumah dinas Kadiv Propam Polri, yang terletak di Jalan Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.
Bharada E melalui kuasa hukumnya, mengaku telah mengetahui rencana penembakan terhadap Brigadir J, dari rumah probadi Ferdy Sambo, Jalan Saguling III, Jakarta Selatan.
Ronny Talapessy mengatakan, ada fakta terbaru dari keliennya tersebut, kalau Bharada E sempat berdoa setelah mendapat perintah dari sang jenderal.
"Bharada E dipanggil ke lantai tiga oleh RR (Ricky Rizal) itu kemudian disuruh menembak (Brigadir J). Klien saya turun ke bawah sempat ke toilet berdoa," terang Ronny, Kamis (8/9) lalu.
Kejadian itu dilakukan sebelum mereka berangkat ke rumah dinas. Ronny pun turut menjelaskan kalau Bharada E terkejut, ketika mendengar perintah yang disampaikan oleh seniornya Bripka RR.
Bahkan Ronny turut menampik dugaan terkait berita Bharada E, yang menghubungi seseorang sebelum berangkat ke TKP.
"Enggak ada (yang dihubungi), kemarin yang disampaikan pengacara lama itu hoaks," terangnya.
Sumber: Suara.com
