masukkan script iklan disini
Suara.com - Setelah lama bungkam, tersangka Bripka RR akhirnya mulai berani membuka cerita perihal penembakan Nofriansyah Josua Hutabarat alias Brigadir J dari sudut pandangnya.
Salah satu yang diungkap adalah detik-detik sebelum Ferdy Sambo memberikannya perintah untuk menembak Brigadir J.
Untuk diketahui, Bripka RR memilih untuk menolak perintah tersebut sehingga akhirnya Bharada E lah yang menjadi eksekutor.
Disampaikan kuasa hukum Bripka RR, Erman Umar, pembicaraan ini terjadi di rumah Saguling. Saat itu, Bripka RR dalam posisi tidak mengetahui konflik apa yang terjadi di rumah Magelang.
"Di Saguling itu, (Bripka RR) dipanggil, dia tanya (ke Ferdy Sambo) 'ada kejadian apa di Magelang?'" ujar Erman, dikutip Suara.com dari kanal YouTube Kompas.com pada Jumat (9/9/2022).
Tak disangka, pertanyaan itu dijawab dengan sangat emosional oleh Ferdy Sambo. Bahkan, Sambo disebut sampai menangis menceritakan adanya pelecehan seksual yang dilakukan Brigadir J kepada istrinya, Putri Candrawathi.
"Kamu tahu nggak? Ini Ibu dilecehkan," tutur Erman, menirukan pengakuan Bripka RR soal jawaban Sambo. "Dan itu sambil nangis dan emosi."
Setelah itulah Sambo meminta Bripka RR untuk menghabisi nyawa Brigadir J.
"Baru dilanjutin, 'Kamu berani nembak enggak? Nembak Yosua'. Dia bilang, 'Enggak berani Pak, enggak kuat mental saya'. (Sambo jawab lagi), 'Ya sudah kamu panggil Richard'," sambungnya.
Kepada Erman, Bripka RR mengaku perilaku Sambo kala itu sangat tidak biasa.
"Saya melihat Bapak terguncang, enggak biasa, tapi saya enggak tahu kejadian di sana (rumah Magelang)," kata Erman mengikuti apa yang diceritakan sang klien kepadanya.
Bripka RR hanya membenarkan soal adanya pertengkaran antara Brigadir J dengan tersangka Kuat Ma'ruf.
Malah menurut Bripka RR, tersangka Putri Candrawathi justru mencari Brigadir J ketika mereka di rumah Magelang.
Saat itu Bripka RR hanya mengantarkan Brigadir J untuk menemui Putri dan meninggalkan keduanya untuk berjaga di depan kamar.
"Tapi dia enggak dengar, nggak dengar pembicaraannya apa," terang Erman.
Namun setelah pertemuan tersebut, menurut Bripka RR, Brigadir J tidak menceritakan apapun kepadanya.
"Jadi enggak ada selama di Magelang, (Bripka RR) nggak mendapatkan informasi tentang itu (pelecehan seksual Brigadir J terhadap Putri)," kata Erman.
"Jadi di Saguling kan kaget juga Bapak (Sambo) bilang begitu, sambil menangis lagi. Jadi dalam hati, berpikir, bisa saja mungkin terjadi, tapi ditutup," imbuhnya.
Namun, tetap saja Bripka RR pada akhirnya menolak ketika mendapat perintah dari Ferdy Sambo untuk menembak Brigadir J.
Bripka RR Mengaku Dapat Uang dari Ferdy Sambo tapi Ditarik Lagi
Dalam kesempatan yang sama, Erman juga membenarkan soal adanya upaya Ferdy Sambo untuk memberi sejumlah uang setelah tragedi pembunuhan Brigadir J.
Termasuk yang diberi adalah Bripka RR dengan alasan karena sudah menjaga istrinya, Putri Candrawathi. "Pak Sambo menyampaikan bahwa ini ada uang, tetapi kalimatnya dalam BAP yang saya baca itu, karena kalian sudah menjaga Ibu (Putri)," tutur Erman.
Namun nyatanya uang tersebut kembali diambil oleh Sambo dengan dalih menunggu perkembangan kasus kematian Brigadir J terlebih dahulu.
"Tapi sudah diambil lagi sama Pak Sambo karena seolah-olah untuk perkembangan kasusnya lihat nanti. Untuk SP3 atau apalah," jelasnya melanjutkan.