Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dari Komisi III DPR RI, ada satu momen yang menggelikan dan juga lucu. Momen lucu adalah interupsi berupa panggilan kata 'sayang' yang membuat suasana yang sebelumnya tegang menjadi tawa. Kabarnya itu datang dari HP salah satu orang yang ada di dalam gedung. Kabarnya sih kader partai penjual agama.
Sedangkan momen menggelikan adalah diungkitnya kembali kasus penembakan 6 laskar FPI di KM 50 Tol Jakarta-Cikampek.
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS, Aboe Bakar al-Habsy mengaku heran dengan kasus penembakan enam laskar FPI tidak mendapat banyak perhatian seperti kasus pembunan Brigadir J.
Dia menyebut kedua kasus tersebut memiliki kesamaan yakni sama-sama dilakukan oleh aparat kepolisian. Tapu hanya kasus pembunuhan Brigadir J yang mendapat perhatian dari Presiden Jokowi.
Menanggapi hal itu, Kapolri Listyo Sigit Prabowo mengatakan bahwa pihaknya terus memantau perkembangan kasus yang menewaskan enam orang laskar FPI. Pihaknya masih menunggu hasil banding yang tengah diajukan oleh JPU.
"Tentunya kami akan terus mengikuti perkembangan penanganan kasus yang ada, karena saat ini akan masuk ke tahapan kasasi. Jadi kami menunggu itu," katanya.
Tapi jika nantinya adalah fakta terbaru terkait kasus tersebut, maka akan segera dilakukan tindak lanjut. "Sehingga kami akan menunggu. Namun demikian apabila ada novum baru tentunya kami akan juga memproses," katanya.
PKS memang suka bikin ulah dan selalu suka cari perkara. Kasus penembakan 6 laskar FPI dan kasus pembunuhan Brigadir J adalah dua kasus berbeda. Kasus laskar FPI sudah selesai dan hakim sudah memberikan vonis. Sedangkan kasus Brigadir J masih dalam proses dan bahkan belum disidangkan.
PKS seolah tidak senang. PKS entah kenapa begitu membela FPI dengan alasan yang menjijikkan.
Dulu ketika FPI dibubarkan oleh pemerintah karena terlalu meresahkan, PKS juga kayak orang kebakaran jenggot. Menurut mereka, sikap pemerintah membubarkan FPI merupakan langkah mundur dan mencederai amanat reformasi yang menjamin kebebasan berserikat
Apa maksudnya PKS membela FPI secara ugal-ugalan seperti itu? Katanya FPI harusnya jangan langsung dibubarkan, tapi diberi hukuman atau sanksi terlebih dahulu. Halo, PKS jangan pura-pura bodoh dan jadi munafik. FPI dari dulu sudah bikin keributan. Berulang kali dan tak pernah tobat. FPI adalah simbol keributan yang bikin banyak orang jijik. Hanya orang g*blok yang tidak tahu sepak terjang FPI.
RDP seharusnya fokus pada kasus pembunuhan Brigadir J, kasus Laskar FPI tidak ada hubungannya sama sekali. Tapi PKS malah mengungkit lagi kasus itu, seolah PKS tidak peduli dengan kasus Brigadir J dan hanya menjadikan kasus ini sebagai batu loncatan untuk bertanya soal kasus penembakan 6 laskar FPI.
PKS dan FPI sudah kayak satu komplotan. Bedanya FPI terang-terangan bikin keributan dan identik dengan kekerasan. Sedangkan PKS mainnya lebih cantik, lewat parlemen tapi diam-diam menjalankan agendanya di belakang layar. Jadi kalau bicara munafik, maka PKS jauh lebih munafik dan keterlaluan.
Maka dari itu, PKS dan FPI itu saling mendukung. Bedanya, PKS masih belum jadi partai gurem. Harusnya partai seperti ini diusir saja dari politik. Kalau mereka sangat membela FPI, maka pola pikir dan jalan pikiran mereka mungkin tak beda jauh dengan FPI Ngeri sekali
Kasus penembakan 6 laskar FPI tidak heboh karena kasusnya simpel. Sedangkan kasus Brigadir J ini merembet ke mana-mana, hingga menyeret beberapa nama jenderal terkait informasi mengenai Konsorsium 303 dan hierarki kekaisaran Sambo. Dari kasus yang awalnya pembunuhan hingga merembes ke banyak hal besar lainnya seperti isu bekingan judi online.
Kalau mau heboh, PKS tolong minta polisi usut kasus chat mesum Rizieq. Dijamin kasus ini akan lebih fenomenal apalagi kalau ada bukti yang viral di media sosial. Dijamin semua orang akan sangat menanti dan rajin mengupdate berita setiap menit. Kasus Brigadir J mungkin bakal tenggelam dengan cepat.
Tapi PKS, kan munafik. Nanti pasti bilangnya pelecehan terhadap imam besar. Pretttt.
Bagaimana menurut Anda?
SUMBER : SEWORD
