masukkan script iklan disini
 |
| Korban Gempa bermodalkan Tikar Pengungsi, Foto okezone |
Newsacehtoday.ml, Jakarta - Goncangan gempa paling parah terjadi di Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, dampak gempa juga mengalami permasalahan listrik. Bantuan berupa genset pun telah diterima oleh masyarakat korban gempa.
"BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) sendiri pada sore ini mengirimkan bantuan senilai Rp 3,5 miliar dalam bentuk tenda posko 10 buah, genset kapasitas 2.800 watt sebanyak 10 unit, makanan, family kit dan lainnya," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangannya, Kamis (8/12/2016).
Bantuan itu akan dikirimkan menggunakan pesawat terbang kargo dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, ke Bandara Blang Bintang, Aceh Besar. Selain itu, Sutopo juga mengatakan bantuan juga mengalir dari kementerian dan lembaga lain.
Sebelumnya diberitakan pada Rabu (7/12), listrik di sepanjang jalan lintas Banda Aceh-Medan di Pidie Jaya hampir seluruhnya padam. Hanya beberapa tempat yang listriknya menyala seperti di SPBU dan posko pengungsian. Itu pun karena menggunakan mesin sendiri atau genset.
Warga rata-rata berkumpul di sekitar posko pengungsian yang tersebar di beberapa titik. Mereka mendirikan tenda di lokasi yang dianggap aman. Ada juga lokasi pengungsi dengan penerangan seadanya.
"Ada tiang listrik tumbang dan kabel listrik putus. Waktu gempa listrik langsung padam," kata Said Husein, seorang warga Meureudu kepada detikcom.
"BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana) sendiri pada sore ini mengirimkan bantuan senilai Rp 3,5 miliar dalam bentuk tenda posko 10 buah, genset kapasitas 2.800 watt sebanyak 10 unit, makanan, family kit dan lainnya," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangannya, Kamis (8/12/2016).
Bantuan itu akan dikirimkan menggunakan pesawat terbang kargo dari Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, ke Bandara Blang Bintang, Aceh Besar. Selain itu, Sutopo juga mengatakan bantuan juga mengalir dari kementerian dan lembaga lain.
Sebelumnya diberitakan pada Rabu (7/12), listrik di sepanjang jalan lintas Banda Aceh-Medan di Pidie Jaya hampir seluruhnya padam. Hanya beberapa tempat yang listriknya menyala seperti di SPBU dan posko pengungsian. Itu pun karena menggunakan mesin sendiri atau genset.
Warga rata-rata berkumpul di sekitar posko pengungsian yang tersebar di beberapa titik. Mereka mendirikan tenda di lokasi yang dianggap aman. Ada juga lokasi pengungsi dengan penerangan seadanya.
"Ada tiang listrik tumbang dan kabel listrik putus. Waktu gempa listrik langsung padam," kata Said Husein, seorang warga Meureudu kepada detikcom.
sumber: (detik.com)
